我們只售賣RELX電子煙原裝煙彈,一顆煙彈可以使用3-5天。 提供100%原裝正品RELX煙彈,悅刻菸彈, 各種不同口味齊全,正品RELX專用煙彈現貨快速發貨。 選擇RELX悅刻電子菸煙彈,不要猶豫,按下加入購物車,為你將要到來的時尚和愉快下單!
Jakarta, 6 Juli 2014. Dalam mengisi masa liburan sekolah dan bulan suci Ramadhan, IDKITA Community diminta untuk memberikan penyuluhan terbuka di Atrium Mall Taman Anggrek Jakarta, dengan tema “Pornography and Internet Parenting Control for Kids and Teens”.
Bersama psikolog Anak, Ibu Novita Tandry, Koordinator Nasional IDKITA Community, Pak Valentino, diawali dengan wawancara secara live yang disiarkan secara langsung oleh Radio Sonora kemudian dilanjutkan dengan talkshow bersama pengujung Mall Taman Anggrek.
Kegiatan yang diselenggarakan sejak pukul 12:00 hingga 15.00 WIB ini berjalan cukup lancar dengan antusias yang tinggi dari para pendengar Radio Sonora maupun mengunjung Mall Taman Anggrek Jakarta. Waktu berjalan demikian cepatnya.
Dalam paparannya, Pak Valentino, memaparkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di kalangan anak dan remaja, dengan penegasan bahwa “pemenuhan smartphone bukan untuk mengejar gaya hidup namun harus dapat dipahami fungsi dan kegunaanya, agar apapun peralatan TIK yang diberikan kepada anak dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pengetahuan, bakat dan prestasi anak, namun demikian terlepas dari manfaat peralatan TIK tersebut, Internet juga dapat disalahgunakan, oleh karena itu, pegawasan orang tua kepada anak dan remaja sesuai tingkat usia anak itu sendiri, harus tetap di lakukan dengan pendekatan yang lebih humanis dan mendidik.
Lebih lanjut menurut Pak Valentino, yang kemudian disepakati oleh Ibu Novita Tandry, bahwa peralatan TIK yang terhubung dengan internet baru dapat diberikan kepada anak pada usia kelas 4 SD, atau antara usia 10 – 11 tahun. Sehingga diharapkan, pendidikan hingga usia 10 tahun lebih ditekankan pada pendidikan budi pekerti, agama, budaya, etika, moral dan kecintaan pada nusa dan bangsa. Dengan begitu diharapkan anak dapat membentengi dirinya terhadap apapun pengaruh yang mereka terima, termasuk informasi yang mereka dapatkan melalui internet.
Apa yang dipaparkan Pak Valentino tersebut, disepakati oleh psikolog anak, Ibu Novita Tandry, bahwa memang anak sebelum usia 10 atau 11 tahun belum bisa memahami secara benar mana yang benar dan mana yang tidak tepat atau tidak baik untuk diri mereka sendiri. Oleh karena itu, jika akses terhadap internet diberikan kepada anak di bawah usia tersebut, anak dapat “dicuci otak” dengan pemahaman dan pengetahuan yang belum tentu baik dan benar bagi perkembangan jiwa anak menjadi generasi muda yang diharapkan dapat melestraikan budaya bangsa dan melanjutkan pembangunan bangsa dan negara.
Dalam talkshow, beberapa orang tua mengajukan pertanyaan terkait dengan aplikasi parenting control yang dijelaskan oleh Pak Valentino. Untuk menjawabnya, Pak Valentino, menjelaskan salah satu aplikasi android yang direkomendasikan yaitu NQ Family Guardian yang juga telah melakukan kerjasama dengan PT. Indosat Tbk.
“Memang banyak aplikasi parenting control yang dapat dicari dan dimanfaatkan baik secara gratis maupun berbayar, namun perlu kehati-hatian untuk mendownloadnya, karena ada juga yang sengaja dibuat untuk mengakses semua data-data dan informasi privasi penggunanya. Namun demikian Pak Valentino, berbangga hati, bahwa saat ini, pengembang peralatan TIK dalam hal ini Smartphone maupun PC/Laptop saat ini telah memasang langsung fasilitas Parenting atau Parental Control dalam peralatan terbarunya, sehingga dengan mudah dapat digunakan langsung oleh orang tua.
Di akhir talkshow, Pak Valentino menekankan, persoalan-persoalan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi di kalangan anak dan remaja, khususnya di kota besar, mungkin dapat tertangani dengan baik, namun bila dilihat lebih jauh untuk kota-kota kecil, bahkan di desa-desa yang telah dapat mengakses internet, penyalahgunaan internet saat ini menjadi persoalan besar yang perlu ditangani oleh berbagai pihak, khususnya guru sebagai jembatan apabila orang tua dari anak “buta huruf” atau tidak memahami apa itu “internet”.
Dalam kaitan ini, disamping guru, masyarakat, komunitas internet sehat harus terus menyuarakan dan memberikan penyuluhan langsung kepada mereka. Dengan demikian, Pak Valentino, mengharapkan masyarakat di kota-kota besar, dapat memberikan perhatian kepada “anak-anak desa” yang saat ini dalam pemahaman beliau dalam keadaan “bahaya”. Adapun bentuk perhatian dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan waktu yang ada, minimal memberikan contoh yang baik secara pribadi atau melalui anak-anaknya, karena gerakan pemanfaatan TIK secara baik dan benar bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.
20 Maret 2016
13 Mei 2015
16 Februari 2015
16 Februari 2015